Jumat, 06 November 2015

CONTOH TEKS ROSEDUR KOMPLEKS; Cara Menggunakan Oven Microwave

Cara Menggunakan Oven Microwave


(TUJUAN) Oven microwave adalah salah satu alat dapur yang dirancang dengan tekhnologi tinggi dan modern. alat ini menggunakan listrik sebagai sumber daya agar mampu memanaskan area di dalam oven microwave. alat tersebut menjadi salah satu pilihan sebagai alat memesak oleh sebagian keluarga menengah ke atas yang menginginkan  cara masak yang cepat, mudah namun tetap terjag kualitasnya. Adapun cara penggunaannya yaitu:

(LANGKAH-LANGKAH) pertama, anda harus memastikan daya istrik yang ada mampu mencukupi kebutuhan listrik untuk oven microwave. Kedua, anda harus memilih wadah yang berbahan dari kayu, gelas, atau plastik untuk dgunakan. selain tahan panas, penggunaan wadah tersebut menjadi salah satu solusi mencegah terjadinya percikan api.
selanjutnya, agar makanan anda tidak mudah gosong, gunakan aluminium foil untuk melapisi wadah tadi. lalu, masukkan makanan yang ingin dimasak ke dalam wadah yang telah dilapisi kertas aluminium foil. jika ingin memasukkan air ke dalam masakan tersebut, masukkan air secukupnya saja. setelah itu, masukkan wadah berisi makanan tadi kedalam oven microwave. kemudian colokkan kabel arus ke stopkontak lalu tekan tombol start. Anda dapat mengatur waktu yang dibutuhkan untuk memasak bahan makanan sesuai kebutuhan. apabila membutuhkan waktu lama untuk memasak bahan maknan tersebut, aduklah makanan tersebut saat setengah proses memasak agar makanan matang merata. Jika masakan telah matang, tekan tombol off pada oven microwave dan cabut kabel arus. namun, jangan buru-buru mengambil makanan dari dalam oven microwave. Biarkan suhu di dalam ruangan oven microwave tersebut turun. setelah cukup dingin, lapisi tangan dengan sarung tangan antipanas, barulah makanan yang telah dipanaskan tadi dapat di ambil. usai menggunakan oven microwave, jangan lupa untuk membersihkannya agar sisa-sisa makanan yang menempel tidak mengeras dan menumpuk. sisa makanan yang tidak dibersihkan dapat mendatangkan bakteri yang tidak baik untuk kesehatan.



Teks prosedur kompleks adalah teks berisi urutan cara menggunakan atau membuat sesuatu yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sturktur teks prosedur kompleks: 1. Tujuan, 2. Langkah-langkah

Catatan: ciri kebahasaannya akan dipublikasikan pada tlisan berikutnya, terima kasih :)

JENIS KATA


JENIS KATA

Dalam mempelajari pelajaran bahasa Indonesia, terutama pada kurikulum 2013, selain pembelajaran yang berbasis teks, peserta didik ditutut untuk memahami ciri kebahasaan dari masing-masing teks tersebut. Untuk itu, hal dasar yang harus dikuasai oleh peserta didi terlebih dahulu adalah jenis kata, diantaranya.

1.      Kata Kerja (Verba)
Verba memiliki makna perbuatan, proses, atau keadaan (yang bukan sifat) dan memiliki fungsi utama sebagai predikat.
Contoh:
a.      Nenek berlari kencang.
b.      Kakek sedang menari di kamar.
c.       Orang asing itu tidak suka aroma ikan asin.
Bagian yang dicetak miring pada kalimat a, b, dan c adalah contoh dari kata kerja

2.      Kata Sifat (Adjektiva)
Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan khusus tetang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina (kata benda). Keterangan itu mengungkapkan suau kualitas atau keanggotaan dalam suatu golongan. Adjektiva juga dapat berfungsi sebagai predikat dan adverbial kalimat.
Contoh:
a.      Anak kecil
b.      Baju merah
c.       Rambutnya panjang
d.      Orang itu gila
Bagian yang dicetak miring pada contoh tersebut adalah contoh kata sifat.

3.      Kata Benda (Nomina)
Nomina adalah kata benda yang di dalam kalimat cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
Contoh:
a.      Buku catatan
b.      Di kantor
c.       Nenek membutuhkan uang untuk membeli gigi palsu.
Kata yang dicetak miring pada contoh tersebut merupakan contoh kata benda.

4.      Kata Depan (Preposisi)
Kata depan dibedakan menjadi dua, yaitu.
a.      Kata depan sejati; (di-, ke-, dan dari)
b.      Kata depan tak sejati, dibagi dua
-          Kata depan tunggal (akan, dengan, demi, untuk, antara, serta, pada, tentang)
-          Kata depan majemuk (daripada, dari luar, ke atas, ke dalam)

5.      Kata Hubung (Konjungsi)
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan kalimat antar kalimat. Konjungsi atau kata hubung memiliki makana; gabungan (dan), pilihan (atau), waktu (ketika, saat, setelah), dan lainnya (akan dijelaskan di tulisan berikutnya)

6.      Kata Sandang (Artikel)
Beberapa kata sandang, diantaranya; (Si, Sang, Hang, dan Dang). Ayo nostagila dulu ke sinetron #7ManusiaHarimau (Ada Hang Cin Nda, ada Dang Rajo :D)

7.      Kata Seru
Kata seru dibagi menjadi tiga, yaitu.
a.      Asli :  O, hai, ah, wah, nah, cih
b.      Dari kata biasa: Kasihan, masa
c.       Dari ungkpan: masya Allah, alhamdulillah, demi Tuhan (ayo jargon siapa ini???)

8.      Kata Ganti orang
Orang
Tunggal
Jamak
Pertama
Aku, saya
kami
Kedua
Anda, kamu
Kalian, anda sekalian
Ketiga
Dia, ia, -nya
mereka

9.      Kata Ulang
a. Dwilingga (Kata ulang murni)
Contoh: rumah-rumah, sayur-sayur
b.   Dwilingga Salin Suara
Contoh: Sayur à Sayur-mayur
c.  Kata ulang Dwipurwa
Contoh: tamu à Tatamu à Tetamu
d.   Kata ulang berimbuhan
Contoh: bermain-main, bekejar-kejaran
e. Kata ulang semu
Contoh: kura-kura, kupu-kupu, baling-baling

Catatan: Materi ini pengenalan awal dan akan dijelaskan lebih rinci perbagiannya di tulisan berkutnya, semoga bermanfaat.



Senin, 31 Maret 2014

Materi Membaca Denah



Materi Membaca Denah
A.      Definisi Denah
Denah merupakan sebuah gambar yang memberi informasi serta  menunjukkan letak kota, jalan, gedung, dan ruang yang diwujudkan ke dalam symbol dank ode tertentu yang dapat dipahami oleh siapa pun yang membacanya.

B.       Manfaat Denah
1.     Memudahkan orang untuk mencari lokasi suatu tempat dengan tepat,
2.    Mempercepat orang mencari rumah/sekolah/kantor/ tempat diselenggarakannya suatu  acara (seperti wisuda, pernikahan, dan syukuran),
3.     Menghindari kesalahan dalam menemukan suatu lokasi.

C.      Cara membaca Denah
Hal-hal yang harus dikuasai dalam membaca denah:
1.    Memahami arah mata angin,
2.    Memahami simbol-simbol yang digunakan dalam denah,
3.    Memahami rute atau jalur dalam denah,

D.      Langkah-langkah Membaca Denah
1.    Bacalah judul denah terlebih dahulu
2.    Perhatikan keterangan pada denah
3.    Bacalah hubungan bagian-bagian denah
4.    Bacalah keseluruhan isi denah


NB:
Meskipun denah memiliki fungsi yang sama dengan peta, yaitu sama-sama menunjukkan jalan. Akan tetapi keduanya berbeda, karena didalam pembuatan peta ada unsur-unsur yang harus dipenuhi seperti (skala, orientasi, legenda, waktu pembuat peta), sementara di dalam denah itu tidak diperlukan.

Esai "Cerdas dengan Emansipasi"



Cerdas dengan Emansipasi

Semua wanita tentunya mendambakan suatu kebebasan, tetapi apa sebenarnya kebebasan itu? Kebebasan sering kali diidentikkan dengan pilihan. Dengan  demikian kebebasan berarti suatu keadaan di mana seseorang memiliki kesempatan dan peluang dengan pilihan yang dapat menjadikan seseorang tersebut lebih baik
lagi.

Membahas kebebasan, tentunya mengingatkan kita kepada emansipasi wanita. Emansipasi wanita pada hakikatnya adalah usaha wanita untuk memperoleh kesamaan hak dengan laki-laki, yang tujuannya agar wanita lebih cerdasdan cakap dalam melaksanakan kewajibannya. Kewajiban sebagai seorang istri bagi suami dan kewajiban sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya.
Antara hak dan kewajiban tentunya harus berjalan dengan seimbang, ibaratkan seseorang yang bersepeda, Ia harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Jika kita hanya mementingkan hak atau mementingkan kewajiban saja, tentunya hidup ini menjadi kurang lengkap. Seseorang yang lebih mementingkan hak dapat dikatakan adalah orang yang egois, karena menelantarkan dalam konteks ini keluarga.
  
Pada masa kini tidak dapat dipungkiri bahwa wanita telah memiliki kesamaan hak dengan laki-laki, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Keadaan tersebut
tidaklah buruk, akan tetapi akan menjadi bencana apabila wanita tidak mampu
menyikapi emansipasi secara cerdas. Banyak anak yang gagal dikarenakan salah
satunya kurang perhatian dari seorang ibu. Wanita sebagai tiang negara, juga
tepat dikatakan wanita sebagai tiang keluarga.

Dapat kita temui beberapa wanita Indonesia tidak mampu menyikapi emansipasi dengan cerdas, dapat juga dikatan wanita yang gagal. Dikatakan demikian karena beberapa wanita ini hanya mementingkan kepentingan pribadinya, sehingga sedikit waktu untuk dapat berkumpul besama keluarga, dan berbagi kasih sayang dengan keluarga. Maka sebaiknya emansipasi perlu disikapi secara cerdas, agar wanita dapat bereksplorasi namun tidak menyalahkan kodrat sebagai seorang wanita, karena emansipasi sendiri membawa kebaikan terhadap wanita Indonesia.

 Seperti yang kita ketahui, sebelum adanya emansipasi wanita dianggap memiliki kedudukan yang sangat rendah, dan saat ini bagian tersebut hanya menjadi sejarah. Emansipasi semakin gencar dibicarakan, akan tetapi  sampai hari ini masih banyak dari wanita Indonesia yang tidak mempertahankan emansipasi , kesamaan hak yang telah diberikan.
  
Berbeda dengan wanita yang hanya mementingkan hak, sebagian dari Wanita Indonesia mengutamakan kewajiban dari pada menuntut hak. Sungguh mulia wanita-wanita yang setia menjalankan kewajibannya, seorang wanita yang setia mengabdi kepada keluarganya, memberikan kasih sayang dan perhatan penuh kepada keluarga. Akan tetapi sangat disayangkan jika emansipasi yang ada hanya sebatas tataran konsep saja, sangat disayangkan jika kita diberi kesempatan namun tidak memanfaatkannya.

Memperoleh kesamaan hak dengan laki-laki adalah kesempatan baik bagi kaum wanita untuk dapat mengeksplorasi, mengembangkan dan menyalurkan potensi yang ada dalam diri kita. Potensi yang apabila dikembangkan, disalukan tentunya mendatangkan kebaikan, seperti dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dapat menyalurkan hobi sekaligus memperoleh penghasilan, serta dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita, sehingga mereka memperoleh wawasan lebih dari Ibu, seorang wanita yang mereka banggakan.
  
Begitulah emansipasi berperan dalam kehidupan wanita, maka sebagai wanita kita perlu memahami hakikat emansipasi sesungguhya, dan mampu mengaplikasikannya tanpa menyalahkan kodrat sebagai seroang wanita. Karena seorang wanita yang hebat akan menghasilkan generasi-generasi bangsa yang hebat pula.
  
Jambi, 19 April 2013